Lihat Koleksi Compact Living - Minimalis Di Sini
Pada tanggal 26 September, Cellini berkolaborasi dengan Jakarta Design Center dalam menyelenggarakan sebuah talkshow inspiratif bertajuk “Facing Creative Challenges at Year’s End.” Acara ini digelar di Jakarta Design Center, menghadirkan diskusi mendalam tentang bagaimana dunia marketing, brand, dan kreativitas dapat beradaptasi menghadapi perubahan besar di era digital yang serba cepat.
Di penghujung tahun, banyak brand dihadapkan pada tantangan: bagaimana tetap relevan, menjaga nilai merek, dan menarik hati generasi yang cepat berubah. Melalui acara ini, Cellini dan Jakarta Design Center mengajak para pelaku industri untuk berbagi pandangan serta strategi menghadapi perubahan tersebut — mulai dari membangun kolaborasi, memahami perilaku konsumen, hingga berani berinovasi.
Sebagai tuan rumah, Jakarta Design Center berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan komunitas kreatif di Indonesia. Melalui acara ini, Jakarta Design Center menegaskan komitmennya untuk menjadi wadah kolaborasi antara desainer, pelaku industri, dan brand agar dapat saling memperkuat dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.
Sementara itu, dari pihak Cellini, kolaborasi ini menjadi wujud nyata komitmen untuk terus berinovasi dan mendukung perkembangan dunia desain serta industri kreatif. Dalam sesi diskusi, perwakilan Cellini menyampaikan pentingnya membangun nilai merek (brand value) yang kuat, beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen, dan menjaga karakter desain yang menjadi DNA dari Cellini.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yaitu Jacky Musry, Seisy Zakia, dan Cosmas Gozali. Ketiganya membagikan perspektif unik tentang bagaimana pelaku industri kreatif dapat menghadapi tantangan di akhir tahun—mulai dari strategi marketing di era post-normal, pentingnya keseimbangan antara kolaborasi dan kompetisi, hingga bagaimana kreativitas menjadi kunci produktivitas dan inovasi.
Diskusi berjalan dinamis dan menyoroti beberapa tema utama, antara lain:
Menuntut brand untuk lebih profesional, lebih entrepreneurial, dan fokus pada diferensiasi produk berbasis DNA brand. Showroom fisik saja tidak lagi cukup—marketing perlu lebih proaktif dan dua arah.
Persaingan bukan lagi tentang siapa yang paling kuat, tetapi bagaimana menciptakan keseimbangan antara kompetisi dan kolaborasi.
Digitalisasi membantu manajemen pelanggan dan produk menjadi lebih kontekstual serta meningkatkan efisiensi pemasaran.
Generasi muda, terutama Gen Z, memiliki karakter cepat bosan, lebih memilih fleksibilitas, dan aktif di media sosial. Brand harus mampu beradaptasi dengan gaya hidup mereka.
Kreativitas kini menjadi modal produktif. Sumber ide tidak terbatas selama ada keberanian untuk mengamati, mengeksplorasi, dan menginovasikan gagasan menjadi sesuatu yang bernilai.
Acara Facing Creative Challenges at Year’s End menjadi momen reflektif bagi para pelaku industri untuk melihat kembali arah strategi dan memperkuat fondasi nilai brand menjelang tahun baru. Melalui diskusi ini, peserta diajak untuk memahami bahwa tantangan di dunia kreatif tidak hanya membutuhkan ide, tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi, berkolaborasi, dan menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Bagi Cellini, kegiatan ini bukan hanya ajang berbagi wawasan, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem kreatif yang saling menguatkan antara desainer, pelaku bisnis, dan konsumen. Event ini menegaskan bahwa untuk menghadapi perubahan, setiap brand perlu menjadi lebih proaktif, fleksibel, dan berani menciptakan nilai baru yang relevan dengan zaman.